The Villainess Paint a Picture Chapter 21

  

Chapter 21

Translate By : Yomi

Lagipula, karena kehidupan sehari-hari di paviliun itu benar-benar sangat damai—sampai-sampai kecemasan dan kekhawatiran mereka tertutupi—para ksatria yang dikirim akhirnya memutuskan untuk mengindahkan saran Violet untuk berlatih dengan santai.

Dan kapan pun mereka punya waktu, mereka juga membantu para pelayan paviliun dengan pekerjaan mereka. Terlepas dari niat para ksatria, para pelayan merasa senang karena ada dua orang yang kuat yang mau bekerja di paviliun ini.

Namun, saat dia menghabiskan lebih banyak waktu di sini, kecurigaan Zylo terus berlanjut.

Benar saja, aneh sekali bagaimana para pegawai di paviliun ini, termasuk Maid eksklusif, semuanya bersikap baik terhadap Violet.

Mungkin wanita itu mengalami syok setelah ditinggalkan oleh keluarga yang pernah ia percayai. Atau mungkin sikapnya berubah setelah mengalami krisis pengalaman nyaris mati.

Zylo memiliki banyak teori dan spekulasi yang muncul di benaknya saat ia mengamati Violet, yang secara luar biasa tetap tenang. Bagaimanapun, semua dugaannya sia-sia sampai dia secara pribadi mendapatkan penjelasan.

Violet sangat dekat dengan pelayan eksklusifnya. Tidak seperti bagaimana dia berinteraksi dengan orang lain secara acuh tak acuh, ekspresinya menunjukkan tanda ketulusan setiap kali dia berbicara dengan gadis itu.

"Nona, Anda bisa sakit jika terus-terusan kelaparan seperti ini!"

"Aku sudah sarapan dan makan siang. Aku tidak punya selera untuk makan malam."

"Bahkan makanan sederhana saja sudah cukup... Aku akan mengambil sup dan salad dari dapur."

"... Lakukanlah sesukamu."

Dia tersenyum dengan normal, dan dia terkadang merasa kesal hanya pada tingkat yang biasa. Tidak seperti wanita jahat dari semua rumor yang beredar.

Tidak, pertama-tama, ia jauh dari gambaran seorang wanita bangsawan yang terhormat—apalagi wanita jahat, seperti julukannya.

Zylo dengan serius mempertimbangkan apakah selama ini ada iblis yang mengintai dari bawah danau, dan iblis itu memakai penampilan luar wanita bangsawan itu sebagai topeng sambil menirunya. Alec juga mengklaim bahwa Violet telah dirasuki oleh iblis.

Begitulah waktu permenungan itu berlalu, mereka berdebat apakah Violet orang yang berbahaya atau tidak. Dan pada akhirnya, mereka berdua—tidak, Zylo tidak lagi mewaspadai Violet.

Sekarang dengan tenang, para ksatria pengawal kemudian berlatih keras agar tidak tertinggal dari para ksatria yang ditempatkan di rumah utama.

Dan kemudian...

"... Apa yang Anda lakukan, Tuan Putri?"

"Croquis."

"Saya tidak yakin apa..."

"Ah, kamu pasti tidak mengetahuinya, Tuan Ksatria. Itu mengacu pada latihan menggambar di mana sketsa sederhana dari objek atau orang dibuat. Itu untuk meningkatkan keterampilan seseorang dalam menggambar."

"......"

... Dia menjadi model untuk Violet.

Sekali lagi, Zylo terlempar ke dalam air kebingungan. Apakah wanita bangsawan itu selalu seperti ini? Dia bertingkah jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang dia dengar dari sang duke muda... [TL: Duke muda itu kakaknya Violet]

Dengan kesedihan atas pemikirannya, Zylo menurunkan pedangnya.

Daripada iblis seperti yang Zylo pikir telah merasukinya, Violet lebih terpengaruh oleh ingatan kehidupan sebelumnya. Dia menggerakkan pensilnya dengan tenang.

"... Saya datang untuk melindungi Tuan Putri atas perintah Tuan Duke."

"Aku tahu."

"... Saya di sini bukan untuk menjadi model."

"Kurasa begitu, hmmm. Ah, jika kamu akan berlatih, bisakah kamu melakukannya sembari mengenakan pakaian dalam saja? Akan lebih mudah untuk mengamati bentuk tubuhmu melalui pakaian seperti itu."

"......"

Perilaku kurang ajar semacam ini sesuai dengan julukannya sebagai 'wanita durjana'. Ada juga kesombongan tertentu dalam cara dia mengesampingkan penolakan orang lain, seperti yang biasa dilakukan oleh para bangsawan. Dia menangkap kesombongannya, namun tidak bisa menang melawannya.

Sikap lembut Violet tidak hanya terbatas pada karyawan paviliun. Untuk sesaat, ksatria muda itu lengah, dan dia mencela dirinya sendiri dalam hati. Dia menekan emosinya yang membara.

Jika dia dengan ceroboh menjadi liar di depan wanita bangsawan, gelar ksatrianya mungkin akan dicabut.

"Sekali lagi, Tuan Putri, saya di sini di bawah perintah Yang Mulia Duke."

"Kamu tidak perlu mengulanginya lagi. Kamu dan aku sama-sama tahu bahwa dirimu sama sekali tidak berniat untuk melayani atau melindungiku."

"......"

"Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk melayani seseorang yang tidak kamu sukai hanya karena diperintahkan untuk melakukannya. Ah, tapi aku mohon bersabarlah denganku walau hanya untuk menjadi modelku. Seperti yang kamu tahu, tidak banyak pria dewasa dengan fisik yang kuat di sini."

Setelah dia mengatakan ini, Zylo hanya bisa menatap Violet dengan tatapan kosong.

Merasakan tatapannya, Violet mengangkat bahu.

"... Kenapa saya?"

"Ada tatapan penuh prasangka di mata Tuan Hans. Dan aku merasa dia akan memprotesku bagaimanapun caranya demi keadilan? Ah, tapi terlepas dari itu, kupikir dia tidak memiliki penilaian yang baik. Seperti orang tolol di suatu tempat di luar sana," kritik Violet.

Menyadari bahwa yang menjadi objek perbandingannya adalah Mikhail, Zylo mengertakkan gigi. Dia bertanya-tanya apakah dia memiliki tatapan penuh prasangka yang sama, dan dia bertanya-tanya apakah dia akan diperintahkan untuk mencungkil matanya sendiri.

Yang terpenting, apa yang dikatakannya barusan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng.

Apa yang akan terjadi jika ksatria yang ditempatkan di sini sekarang bukanlah dia, tapi Alec? Mungkin dia sudah akan menghabisi wanita bangsawan itu sekarang. Banyak skenario yang terjadi di benaknya.

Dia menyebutkan hal itu seolah-olah itu bukan apa-apa, tetapi pada kenyataannya, itu adalah masalah yang signifikan. Di luar masalah hierarki, kesetiaannya harus terletak pada keluarga bangsawan. Dan selain itu, ia harus memenuhi peran sebagai bawahan dan ksatria bagi keluarga bangsawan. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, maka nilainya telah runtuh.

Dan dengan kecerobohan seperti itu, hal yang sama juga berlaku untuk Zylo.

"... Saya akan lebih berhati-hati."

Perasaan pribadi dan pekerjaan harus tetap terpisah. Bahkan jika matanya dipenuhi dengan prasangka, betapa beruntungnya dia masih bisa melihat alasan.

Melihat bagaimana ksatria itu membuat keputusan yang tepat, Violet tersenyum.

Setelah Zylo mengatakan itu, dia mulai fokus pada latihannya lagi.

Violet menyangga dagunya dengan satu tangan saat ia melihat Zylo melakukan gerakan dan bentuk dasar pedang berulang kali.

Dia tidak menolak mentah-mentah untuk menjadi modelnya, jadi dia mungkin baik-baik saja jika Violet menggambarnya. Tapi sekali lagi,

"Tuan Ksatria, kamu..."

"......"

"Tuan Duke pasti mengirimmu kemari di luar kehendakmu. Aku dengar kamu adalah seorang ksatria yang terkenal, tapi sayang sekali kamu harus membuang-buang waktumu untuk menjagaku di tempat seperti ini."




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama