The Villainess Paint a Picture Chapter 9

The Villain Paint  Ch 9

Chapter 9


Mengapa. Mengapa Engkau menghadiahkan neraka ini kepadaku? Untuk apa aku harus mati di dalam air, tanpa diberi kesempatan untuk bernapas? [TL: Kurang kasih sayang ortu ish2]

Saat Violet menanyakan hal ini, dia tersenyum. Kata-kata yang tersirat di baliknya sangat tajam.

Meskipun Yeon Ha-yoon bersimpati pada Violet, dia berpikir bahwa Violet bodoh. Meski begitu, ia tetap harus mengakui bahwa Violet tidak punya pilihan selain bersikap kejam seperti itu.

"Sebaiknya kita hentikan diskusi sampai di sini. Silakan kembali, Ayahanda."

Ada senyuman di bibir Violet saat dia mengatakan ini pada sang Duke.

Dan, tampak kerutan di wajah sang Duke saat dia melihat sekilas kebencian putrinya.

Dia menjawab,

"... Aku akan mengunjungimu lagi segera."

Tidak, Ayah tidak perlu datang. Violet berpikir begitu sambil mengusap bibirnya dengan saputangan, menatap punggung sang Duke yang semakin jauh.

Akhirnya, para pelayan sekali lagi merasa tenang saat sang Duke pergi. Suasana yang baru saja terjadi begitu berat sehingga mereka baru bisa menghembuskan napas yang telah mereka tahan.

Tidak ada yang melihat sang Duke pergi saat ia meninggalkan paviliun.


 
* * *
 

Seminggu setelah Violet mulai tinggal di paviliun, para pelayan menyadari bahwa wanita bangsawan muda yang mereka layani telah berubah.

Dia tidak berakting. Dia tidak lagi menghukum para pelayan untuk setiap kesalahan kecil yang dia temukan.

Dia hanya tidur sepanjang hari, dan bahkan kamu tidak akan tahu apakah dia ada di sana atau tidak. Selain itu, dia juga jarang makan.

Apakah wanita bangsawan itu berubah setelah terkejut karena menghirup semua air itu ke dalam paru-parunya?

Ada dua pihak yang selalu berselisih paham—pihak pertama adalah mereka yang melihat Mikhail mengunjungi Violet dan membentaknya seperti itu, dan pihak kedua adalah mereka yang tidak.

Namun, terlepas dari semua perbedaan pendapat, mereka semua sepakat pada satu hal: setelah Violet hampir mati dan disadarkan kembali, wanita bangsawan itu telah berubah.

Dan asumsi mereka benar. Violet telah mendapatkan kembali ingatan kehidupan lampaunya pada hari itu, dan setelahnya, kepribadian-nya pun berubah drastis, dan dia sekarang menikmati kehidupan yang damai.

Dia berpikir bahwa hidup dengan cara seperti ini sangat menyenangkan karena tidak perlu bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin dia temui.

Selama ini, dia hanya akan dihadapkan pada orang-orang yang tidak mau menerima perubahan, tidak peduli seberapa keras dia berusaha, atau seberapa banyak dia berteriak untuk itu. Jadi, setelah melarikan diri dari semua itu, segalanya berubah sedikit demi sedikit.

Selama seminggu berturut-turut, waktu Violet hanya digunakan untuk tidur. Yang terburuk ialah ketika dia tidur selama tujuh belas jam.

Satu-satunya yang mengkhawatirkan Violet dan mencoba menyajikan makanan untuknya adalah pelayan pribadinya, Mary.

Dia tidur di tempat tidur yang keras dan buruk yang bahkan tidak bisa dibandingkan dengan tempat tidur yang dia miliki di kamarnya di kediaman utama, dia mengenakan pakaian yang kasar dan ketinggalan zaman, dan dia makan makanan yang dibuat dengan bahan-bahan yang kurang segar.

Meskipun begitu, dia tidak peduli dengan apa pun. Violet merasa puas dengan kehidupannya saat ini.

Apakah ini tidak cukup?

Daripada hidup sebagai orang yang tenggelam dalam kemegahan dan kemewahan, dia tidak perlu menjalani kehidupan seperti itu.

Pada akhirnya, apa pun yang dilakukan dalam hidupnya, jika dia bahagia dan puas dengan apa yang dia miliki saat ini, apa gunanya merepotkan diri sendiri dengan hal-hal lain?

Sambil melihat ke luar jendela, ke arah pancaran sinar matahari yang masuk, Yeon Ha-yoon tertawa.

Dalam novel, jika ada seseorang yang berada dalam situasi yang sama dengannya, biasanya mereka akan bersumpah untuk membalas dendam?

Saat dia memikirkan novel yang sering dia baca di kehidupan sebelumnya, Violet bangkit berdiri.

Biasanya, setelah mengalami kemunduran, jawabannya adalah balas dendam. Mungkin setelah disakiti atau dikhianati oleh anggota keluarga maupun orang terdekat, jawabannya juga balas dendam.

Akan sangat menyenangkan jika semua situasi bisa berubah secara dramatis.

Violet meninggalkan setiap dan semua pikiran untuk membalas dendam.

Meskipun dia tidak tahu masa depan akan seperti apa. karena, ia bukan seorang pengatur waktu. Dia juga tidak dibunuh secara langsung, jadi dia tidak berniat membunuh siapa pun.

Setelah dia menimbang semua pilihan di genggamannya, hampir tidak ada yang tersisa untuk dipertimbangkan.

Violet tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal lain.

Yang ingin dia lakukan cuma hidup dengan tenang seperti ini. Tanpa banyak tekanan, hanya kehidupan yang tenang dan tenteram...

Di depan pintunya, ia melihat ada makanan yang ditinggalkan untuknya oleh seseorang yang peduli dengan kesehatannya.

Selama berada di sana, kehangatan asli hidangan itu telah menghilang dari piringnya, namun Violet tidak peduli.

Dia membawa roti dingin itu kembali ke tempatnya di samping jendela. Saat dia menatap ke luar sekali lagi, sambil menggigit sepotong roti itu, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki.

"N-Nona! Nona Violet!"

"Ya?"

"Nona, barang yang Anda minta sudah datang!"

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, raut wajah penuh semangat menghiasi ekspresi Violet.

Berita itu berkaitan dengan kedatangan bahan-bahan kesenian yang ia minta.

Violet segera menuju ke studio.

 
* * *
 
Ruangan yang tadinya merupakan studio Violet, kini dipenuhi dengan berbagai macam bahan-bahan seni. Dari kanvas hingga cat mengkilap yang dihasilkan dari penggilingan batu permata.

Saat dia merasakan kelembutan kuas dengan ujung jarinya, Violet terkesima dengan pemandangan di depannya.

Hanya dengan sekali lihat, jelas sekali bahwa ini semua adalah barang-barang mewah yang sangat mahal. Ia terkurung saat ini, tapi ia sempat bertanya-tanya—apakah seorang Putri Duke tidak boleh menggunakan barang-barang yang murah?

Atau mungkin itu hanya untuk menjaga martabat orang-orang itu.

"Uwah, semua ini adalah barang seni?"

Menatap ratusan bahan seni, Mary berceloteh demikian. Maid muda itu hanya mendengar rumor tentang Violet, jadi dia tidak begitu takut untuk berbicara dengan wanita bangsawan tersebut. Sebaliknya, mungkin karena wanita bangsawan itu lebih tenang daripada yang ia harapkan sehingga membuat Mary lebih terbuka.

Dengan banyaknya bahan-bahan seni yang disajikan di hadapannya, sudah cukup membuat Violet terdiam, apalagi bersama seorang maid biasa.

Setelah memastikan bahwa memang ada seratus warna cat ungu yang berbeda, Violet tersenyum lembut dan mulai menata peralatannya.

"Bisakah kamu mengatur semua cat berdasarkan warna dan jenisnya, Mary?"

"Y-Ya?"

"Urutkan saja berdasarkan cat minyak, cat air, dan ... Oh, mungkin kamu tidak tahu apa-apa tentang ini. Silakan saja urutkan berdasarkan warna. Dan dengan kekuatanmu, sebaiknya jangan menyusun bahan yang berat-berat sendirian."

"Ya!"

Setelah memeriksa barang-barangnya, Violet menguap dan kembali ke kamarnya.

Ini baru awal hari, namun dia masih sangat mengantuk.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama