Monolog IV
Translate By : Yomi
Suara air.
Nuansa air.
Dunia air dengan bulan yang beriak di kejauhan.
Segaris gelembung udara mengalir ke atas dan menghilang saat dia memelukku, memelukkudengan erat. Sebuah lengan yang ramping namun kokoh melingkari pinggangku. Sebuah tangan kecil dan lembut memegang punggung tanganku.
Sebuah helaan napas kecil menjadi lebih banyak gelembung, membawa kerinduan yang menjengkelkan ini ke permukaan. Meskipun air di sekeliling kami seharusnya dingin, namun ada rasa hangat di dadaku.
Hatiku terasa sakit. Rasanya seperti mataku akan meleleh. Aku tidak bisa menghentikan gelombang emosi yang memilukan. Di suatu tempat di sepanjang jalan, lengannya melingkari punggungku, memelukku erat-erat, seolah-olah untuk meyakinkanku.
Sebuah dunia air. Hanya kita berdua. Perlahan-lahan tenggelam, tapi tidak pernah melepaskan satu sama lain.
Ahhh.
Ini meleleh. Kesadaranku meleleh.
Semuanya larut, hanyut seperti mimpi yang fana.
Dan hal terakhir yang tersisa adalah kehangatan dadanya. Itu saja sudah memenuhi hatiku. Dan itu membawaku begitu banyak sukacita.
Tags:
Danmachi